Senin, 15 Juni 2009

Bergesernya Nilai - Nilai Pesantren


Santri adalah kata yang selalu melekat pada pondok pesantren yang mempunyai ulasan arti “san” insan dan “iri” yang mempunyai unsur yaitu temen,titen dan tanggung jawab,namun kita tidak pernah sadar akan jati diri kita sebagai santri yang akan menjadi obat di masyarakat nantinya.

Sebenarnya setiap manusia baik santri atau bukan mestinya punya satu hal yang harus dperjuangkan yaitu menyeimbangkan antara kemajuan spiritual dan intelektual.Tetapi kenyataannya kita lebih banyak mengejar sesuatu yang praktis baik dari sisi keilmuan maupun pengalaman.Dunia pendidikan kita saat ini lebih cenderung menitik beratkan pada kedisplinan formalitas dari pada melatis untuk mempunyai rasa tanggung jawab.Seumpama anak di tuntut untuk disiplin tapi disisi lain anak kurang dididik untuk memahami manfaatnya sehingga doktrin yang ditanamkan hanyalah rasa takut kepada guru atau lembaga,bukan rasa cinta,hormat dan ta’dzim.

Seorang santri perlu belajar menjadi santri, karena menjadi santri bukanlah sekedar identitas diri kita yang mana apa yang kita lakukan nanti akan berakibat pada yang lainnya.Dan yang harus kita lakukan:

  • Perlu belajar untuk menata perilaku ketika melakukan sesuatu tata krama itu bukan hanya sekedar formalitas belaka tapi lebih kepada penghayatan.

  • Berapa besar rasa tawadhu santri bukan berapa besar rasa takut santri.

  • Tata kembali niat mondok.


By :

Laep’s cute




































Selasa, 09 Juni 2009

Pagi Mendung,


Kini tiba saatnya kumencari waktu.Akhir tahun yang membuatku harus menutup telinga.Disaat hatiku rapuh,disaat itu juga aku harus menjadi tegar.Bolehkah kumenangisi di pangkuan tuhan?

Bila air mataku mengalir,maka aku akan tertawa.Penyiksaan batin yang tak terperikan.Biarkan hati mati dalam pelukan cinta.Saksikan rindu memeluk air mata.Jiwa yang kerdil kini semakin pucat ditangan takdir.

Mengingat senyuman dari bibir Maryam.Mendengar tawa dari bibir Adam.

Tak membuatku lelah walau harus terus mendaki bukit yang teramat curam.

Biar saja aku jatuh.Aku tak peduli lagi kanan dan kiri,biar saja aku rapuh.Aku tak mau tahu lagi jeritan hati yang meronta.Aku hanya ingin menyambutnya.Sambil senyuman, merangkut kebahagiaan.

Kurasa tak perlu lagi menatap luka.Dan biarkan perih pergi tanpa ku mau peduli.Yang berlalu biarlah berlalu,sambut yang baru untuk hatiku yang kini mulai bersalju.


By :

Laep’s cute

Tidak ada komentar:

Posting Komentar